Jumat, 25 Desember 2009

SUMMER DAYs



CHAPTER 1

Hari yang cerah untuk memulai aktifitas. Namaku Hyo.....Lee Seung Hyo, aku tinggal di Seoul dan bekerja secara sukarela sebagai guru musik di sebuah Yayasan Sosial yang menampung anak jalanan.
“ Morning class.........how are you today?” sapaku tiap kali memulai kelas
“ Ok, let’s see what we have today. “ lalu aku mengeluarkan gitar dari tempatnya kemudian mulai memainkannya.
Anak-anak terlihat sangat menyukainya setiap kali aku mengajak mereka untuk bernyanyi, sejenak kami pun hanyut dalam suasana yang hangat itu.......
“ Hm....I think it’s enough for today. I’ll see you tomorrow......” kataku mengakhiri kelas.
“ Kakak.....ini untuk kakak.....” seorang gadis kecil tiba-tiba memberikanku seikat bunga yang baru saja dipetiknya dari taman. (so sweet ^_^)
“ Terima kasih anak manis... “
Kemudian ku mulai bersiap untuk bergegas pergi ke tempat kerjaku selanjutnya. Ya...aku memang bekerja di dua tempat, meski terasa melelahkan tapi aku berusaha untuk tetap selalu bersemangat.
“ Brum.......brum.......brum.......” deru motor kesayanganku.
Kemanapun aku pergi BK selalu menemaniku. BK (Black Knight) begitulah aku memanggilnya walau terdengar sedikit konyol tapi aku tak peduli. Seperti namanya ia berwarna hitam dengan sedikit warna silver di badannya.
 “ Ciiiiiiit........ “ suara BK ketika harus berhenti tiba-tiba. “ uh......hampir saja“
“ Are you okay? “ tanyaku pada seseorang yang nyaris aku tabrak. Tapi tanpa menghiraukan pertanyaanku ia langsung terburu-buru untuk pergi.


Sesampainya di tempat kerja......
“ Hyo......what you took so long? “ tanya Yeon Woo
“ Sorry......” jawabku sambil tersenyum dan berlalu
“ Uh.....anak itu......” gumam yeon woo sambil menggaruk kepalanya.
“ Sorry boss I’m late........”
“ Don’t let our guest waiting...“
“ OK “ 
Akupun mulai beraksi dengan gaya seperti seorang cheff profesional kumainkan pisau dengan lincah memotong semua sayuran yang ada.(Waa....prok...prok...prok ^^v)
Hari ini restaurant ramai pengunjung, sampai-sampai kami kewalahan melayani tamu. Belum lagi satu teman kerjaku jatuh sakit sehingga kami kekurangan orang, sungguh hari yang melelahkan hingga tak terasa jam kerjaku pun hampir habis.
“ Ok where we’re going to have dinner now? “ tanya yeon woo yang tiba2 menampakan dirinya.
“ Hei jauhkan tanganmu dari bahuku! Nanti orang-orang akan mengira kita ini sepasang kekasih?!!” kataku sambil menyingkirkan tangannya “ Lagipula siapa yang mau mengajakmu makan malam? Memangnya kita sedang berkencan?!” (>_<)”
“ Ck...ck...ck...galaknya....kau ini seperti ibuku saja? suka sekali marah-marah... “
“ Lagipula kalau kita benar-benar sepasang kekasih siapa yang peduli? “ ujar yeon woo dengan cueknya.
“ Tenang saja....aku yang traktir? Okay...?!“ sahutnya lagi sambil tersenyum bodoh (^^)v
Nah kalian kenal orang yang baru saja kumarahi itu? Dia adalah Kim Yeon Woo (Nam Gil) meski orangnya agak sedikit aneh dan konyol tapi dia orang yang bisa dipercaya dan sangat setia kawan. Aku bersahabat dengannya sejak pertama kali aku pindah ke Seoul sekitar 4 tahun yang lalu. Dia juga yang membantuku mendapat pekerjaan di restaurant.


CHAPTER 2
Weekend ini aku mengambil cuti dan aku berencana untuk pulang menjenguk ibu di rumah.
“ Ready BK? ” dengan gaya bak seorang pembalap (pemuda berbadan gelap kali? he... ) siap  mengambil posisi (cool bgt  ^^v)
“ Brum......brum.......brum......”
“ Let’s Go! “
Hari ini aku sengaja tidak memberi kabar bahwa aku akan pulang.   Perjalanan dari Seoul menuju kampung halamanku menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Tak sabar rasanya ingin segera sampai...^_^
2 jam kemudian....
Kumatikan mesin BK kemudian berjalan mengendap-endap (kaya maling ja ya? Padahal di rumah sendiri tuh?) menyusuri setiap ruangan tapi ibu tidak ada, ternyata beliau ada di halaman belakang. Ku hampiri ibu dari belakang lalu kututup kedua matanya dengan tanganku.
“ Ehm...ehm.....jangan bergerak! Serahkan harta anda! “ kataku dengan sedikit merubah suaraku seperti layaknya seorang penjahat yang beringas (asal jangan beringus?he...^_^)
“ I’ll give everything for my lovely son...” sambil tersenyum ia memegang kedua tanganku dan membuka matanya
“ Omma.....bagaimana ibu tau? “
“ Ibu mana yang tidak bisa membedakan tangan anaknya dengan tangan orang lain? “ kemudian memelukku.
“ Ada apa tiba-tiba kau pulang tanpa memberi kabar? Apa kau sakit? “
“ Aku hanya meridukan ibu saja lagipula sudah lama aku tidak menjenguk ibu. Apakah ibu baik-baik saja? “
“ Ibu baik-baik saja. Ayo kita lanjutkan di dalam, ibu ingin mendengar ceritamu.... “
Kamipun menghabiskan waktu bersama sambil bercerita.

***
Waktu menunjukkan pukul 8 malam akupun berpamitan untuk kembali ke Seoul. Dalam perjalanan aku sempat singgah di sebuah mini market untuk membeli beberapa kaleng softdrink. Tak jauh dari tempatku berada, aku melihat seorang gadis yang tampak sedang melamun seorang diri di taman kota. Ketika aku melewatinya sekilas aku memandang wajahnya...
“ Sepertinya tidak asing “ gumamku sambil mengerutkan kening mencoba mengingat kembali di mana aku pernah menjumpainya.
Untuk meyakinkan diriku aku memberanikan diri untuk sedikit mendekat ke arahnya dan benar saja ternyata dia adalah...
“ Maaf bukankah anda orang yang waktu itu? “ kataku membuyarkan lamunannya
“ Ma...ma...maaf tapi sepertinya anda salah orang “ jawabnya tergagap dan tampak sangat ketakutan, wajahnya terlihat pucat pasi.
Gadis itu kemudian beranjak dan seperti ingin menghindar ia lalu berjalan menjauh dariku. Namun baru beberapa langkah tiba-tiba saja...
“ BRUUKK!!! “
“ Nona...nona...anda kenapa? “ tanyaku panik begitu melihatnya jatuh pingsan
“ What I have to do now? “ merasa sangat kebingungan aku lalu menghubungi Yeon Woo
“ Hello.....Emergency Code! “ seruku


  ***
“ Who’s that girl? “ tanya Yeon woo tiba-tiba di sela-sela kesibukan kami
“ Actually....I don’t know? “jawabku sekenanya
“ ??? “ tanda tanya memenuhi kepala yeon woo dan itu terlihat jelas di mukanya ^_^
“ Gadis itu orang yang hampir aku tabrak, tak sengaja aku bertemu dengannya semalam. Belum sempat aku bertanya banyak tiba-tiba saja ia jatuh pingsan. “
“ Bagaimana keadaannya? “ tanyaku
“ Kakakku bilang dia sudah sadar dan agaknya dia sudah mulai membaik. “
“ Terima kasih ya? Sepulang kerja nanti aku akan menjenguknya “
“ That’s what friends are for “  (^^)v



 CHAPTER 3
Gadis itu bernama Eun Hye ia baru saja tiba di Seoul beberapa hari yang lalu. Ketika aku pertama kali bertemu dengannya ternyata ia sedang di kejar-kejar berandalan. Ia ditipu, semua barang dan uangnya diambil bahkan ia mengaku akan dijual oleh pamannya sendiri!
Karena iba serta rasa bersalahku yang hampir menabraknya waktu itu, maka aku putuskan untuk menolongnya. Ia lalu aku titipkan di Yayasan Sosial di mana aku bekerja. Aku pikir dia akan lebih aman di sana setidaknya untuk saat ini.


***
“ Morning class....hari ini aku diminta untuk memberitahukan bahwa di musim panas ini akan diadakan pentas seni berupa drama musikal. Miss Hyun Joo yang akan membimbing kalian dan aku akan turut serta membantu. “
“ Hore..!!! “ anak-anak bersorak gembira
“ Jadi mulai sekarang persiapkan diri kalian masing-masing “ kataku sambil tersenyum
Karena Miss Hyun Joo meminta sedikit waktu untuk mendiskusikan acara tersebut dengan anak-anak, maka aku meninggalkan mereka. Akupun berniat untuk menemui Eun Hye. Seorang penjaga kebun berkata bahwa ia sedang berada di taman bersama anak-anak.
“ Apa aku mengganggu? “ kataku mengejutkannya.
“ Ah.....tidak, aku hanya sedang bermain bersama mereka “ ia pun tersenyum
“ Hm....anak-anak boleh kakak pinjam kakak Eun Hye kalian? “
“ Tak masalah, asal kakak berjanji akan membelikan kami permen? “
“ Baiklah kakak janji “  (^^)v
 Merekapun pergi meninggalkan kami berdua...
“ Hm....how do you feel now? “ tanyaku mencoba membuka percakapan
“ Better....o ya terima kasih? Kalau bukan karenamu entah bagaimana jadinya aku sekarang? “
“ Lalu apa rencanamu sekarang? “
“ Aku sendiri belum tahu tapi yang jelas aku harus segera mendapatkan pekerjaan. “
Singkat cerita aku kembali meminta bantuan Yeon Woo untuk mencarikannya pekerjaan. Ia pun menyanggupi untuk membujuk kakaknya agar mau membantu Eun Hye. Akhirnya Eun Hye bekerja membantu kakak Yeon Woo di butik miliknya.


CHAPTER 4
Pementasan drama musikal semakin dekat, anak-anak meminta jam latihan mereka ditambah malam hari serta meminta Eun Hye untuk ikut membantu. Kami bekerja sangat keras agar acara ini berjalan dengan sukses.
Besok adalah hari pementasan, kami memutuskan untuk sejenak beristirahat dan sedikit melakukan refreshing.
“ Baiklah anak-anak seperti yang sudah dijanjikan hari ini kita akan pergi ke Taman Bermain “ ucap Miss Hyun Joo
“ Hore..!!! “ anak-anak bersorak kegirangan
Kami semua pun pergi ke taman bermain. Semua terlihat sangat gembira, kami berbagi kebahagiaan bersama. Aku pun senang karena Eun Hye dapat kembali ceria dan entah mengapa setiap kali aku melihat senyumannya jantungku terasa berdegup kencang. Ada apa denganku? Aku yang biasanya tak pernah ambil peduli dan selalu bersikap dingin terhadap wanita, kenapa menjadi seperti ini? Sejenak pandanganku kosong menatap ke arahnya hingga....
“ BRUUKK!!! “
“ Gang san! Apa kau baik-baik saja? “ ternyata karena kurang hati-hati kakinya membentur pagar pembatas dengan keras hingga berdarah.
“ Miss Hyun Joo biar aku yang membawanya ke rumah sakit! Anda bawa saja anak-anak pulang...” dengan sigap aku menggendong Gang san dan berlari ke rumah sakit terdekat.

Beberapa jam kemudian....
“ Bagaimana keadaannya? “ tanya Miss Hyun Joo yang tiba-tiba saja sudah berada di kamar periksa.
“ Kata dokter kakinya mengalami memar yang cukup parah. “ jawabku
“ Kau pulanglah beristirahat biar aku yang menjaganya. “

Sementara itu di tempat lain....
“ Kakak....coba tengok Jun Hui! Sepulang dari taman bermain tadi badannya tiba-tiba saja panas! “ seorang anak berlari ke arah Eun Hye
“ Gawat! Jun Hui demam tinggi! Bagaimana ini...? “seru Eun Hye begitu memeriksa keningnya
“ Kita bawa saja dia ke dokter? “
“ Baiklah kalian tunggu di sini, biar kakak yang akan membawanya. “ 
Karena risau aku kembali ke asrama menengok keadaan, tapi sesaat aku tiba seorang anak mengabariku bahwa Eun Hye baru saja membawa Jun Hui ke rumah sakit. Tanpa pikir panjang aku kembali menyusul mereka.

Malam harinya....
“ Bagaimana ini? Kenapa semua jadi seperti ini? “ T_T  kata Eun Hye 
Malam ini sebenarnya kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk pentas esok hari, tapi semua tampak tidak bersemangat. Kami sangat risau dengan kejadian siang tadi. Bagaimana tidak? karena dua pemain utamanya yaitu Jun Hui dan Gang San dipastikan tidak dapat pentas. Sedangkan acara besok sangatlah penting bagi kami karena beberapa tamu undangan adalah donatur penting di yayasan ini...
“ Semua ini salahku...andai saja aku tidak menyarankan untuk pergi? Ini semua tidak akan terjadi...” kataku dengan perasaan bersalah T_T
“ Ini bukan salah siapapun, seandainya ada yang pantas disalahkan orang itu adalah aku. Karena aku yang bertanggungjawab sepenuhnya atas acara ini. “ ucap Miss Hyun Joo berusaha menenangkan kami
Sejenak kami terdiam hingga....
“ Mengapa tidak Kak Hyo dan Kak Eun Hye saja yang menggantikan mereka? “ celetuk salah seorang anak.
“ Betul! Mengapa tidak terpikir olehku? Aku rasa itu bukan ide yang buruk? “ Miss Hyun Joo melempar pandangannya ke arah kami berdua.
“ Tidak..! “ jawab kami berdua hampir bersamaan
“ Ayolah sekarang bukan saatnya untuk memilih, lagipula kalian berdua sudah akrab dengan cerita ini? “
“ Ayo kak bantu kami....” rengek anak-anak
Sejenak kami berdua terdiam, kami terlihat salah tingkah. 
“ Karena kalian tidak menjawab akan kuanggap itu sebagai sebuah persetujuan. “ ucap Miss Hyun Joo tanpa menghiraukan kami “ Baiklah kita tidak punya banyak waktu lagi! Ayo...ayo...ayo...semua kembali bekerja! “


***
Malam itu aku tidak dapat memejamkan mata. Aku merasa gelisah memikirkan apa yang akan terjadi besok? Meskipun demikian aku harus tetap berusaha, aku tidak mau mengecewakan anak-anak karena mereka sudah bekerja keras untuk ini.
“ Ayo Hyo bersemangatlah....” gumamku dalam hati



CHAPTER 5
Tamu undangan tampak sudah memenuhi ruang aula di mana pementasan akan digelar.
“ Di sini kau rupanya? “ celetuk seseorang yang suaranya tampak tidak asing bagiku
“ Wah...wah...wah...kau terlihat sangat tampan dengan setelan tuxedo berwarna putih itu! Seperti seorang pangeran dalam cerita dongeng saja?!! “
“ Yeon Woo berhentilah mengejekku! “ seruku seraya menjitak kepalanya
“ Aw...(>_<)* Hei aku tidak mengejekmu?! “
“ Ayolah sobat bersemangatlah! Tak sabar aku melihat aktingmu! “ serunya sambil menunjukkan sebuah kamera yang sudah disiapkannya.
Sebelum acara dimulai Miss Hyun Joo mengumpulkan kami semua untuk memberikan sedikit pengarahan. Kelihatannya semua tampak tegang terutama aku dan Eun Hye karena kami adalah tokoh utama dalam cerita ini. O ya aku belum memberitahu kalian ya, cerita apa yang akan kami bawakan nanti? 
Cinderela! Ya cerita itu! Sekarang bisa kalian bayangkan bagaimana risaunya diriku? Bagi seseorang sepertiku harus berakting menjadi seorang pangeran tampan hanya dalam sekali latihan?  Aku kan seharusnya menjadi music director yang hanya bekerja di belakang layar? Kenapa aku harus terlibat langsung seperti ini? Uh....(>_<)*   
“Untuk kalian berdua, jadilah diri kalian sendiri...“ ucap Miss Hyun Joo sambil tersenyum
Huft…......semangat Eun Hye……..semangat Eun Hye menyemangati dirinya sendiri 
  
***
 “ Baiklah semua siap pada posisi masing-masing. “ Miss Hyun Joo memberi aba-aba.
Kemudian tirai mulai terbuka dan satu per satu mulai keluar memainkan perannya masing-masing, hingga tiba giliranku…………
“Ayo Hyo tetap tenang.......tetap tenang........” ucapku dalam hati
Sejauh ini aku sudah melakukan yang terbaik dan penonton terlihat cukup menikmatinya. Sekarang untuk adegan selanjutnya, diiringi alunan musik lembut Eun Hye muncul dengan balutan gaun berwarna pink memperkuat kesan manis yang ada pada dirinya. Sejenak aku terpesona dengan kecantikannya...
“ Dia memang manis...” gumamku dalam hati   

Kemudian aku tersadar ketika Miss Hyun Joo memberiku kode untuk segera melanjutkan drama itu. Dengan sedikit canggung aku mengajaknya untuk berdansa. 
Di akhir cerita seperti yang sudah kalian ketahui sang pangeran (bukan sang kodok ya?) hidup bahagia dengan Cinderela. Dalam adegan itu aku dan Eun Hye berpegangan tangan dan bertatapan lalu.....‘Eitz’.....jangan berpikir kalau kami akan mengakhirinya dengan adegan “....” ya? Karena drama ini ditujukan untuk anak-anak jadi ceritanya sedikit kami ubah. He....(^_^)v
 Tiraipun kembali ditutup, suara gemuruh tepuk tangan penonton terdengar sangat riuh. Kami sangat lega akhirnya semua berjalan lancar, terutama diriku........(^_^)v

 “ Akting yang bagus sobat! “ seru Yeon Woo sambil menepuk bahuku
“ Ya akting yang bagus. “ ucap Miss Hyun Joo tersenyum hangat ke arahku “Seung Hyo dan Eun Hye terima kasih atas kerjasamanya berkat kalian acara ini bisa berjalan dengan sukses.“



CHAPTER 6
Sejak acara itu lama aku tidak bertemu dengan Eun Hye. Entah mengapa aku terus memikirkannya dan ingin sekali berjumpa dengannya. Ah kenapa aku ini? Aku berusaha untuk menepis bayangannya dari pikiranku.
“ Hyo apa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat? “ Yeon Woo membuyarkan lamunanku tapi aku tidak memperdulikannya. Memang hari ini aku merasa kurang sehat.
“ Hyo kalau kau sakit, pulanglah........lagipula restauran kita hari ini tidak terlalu ramai. “ boss-ku yang ternyata sedari tadi memperhatikanku ikut menimpali.
Sesampainya di rumah aku hanya tergolek lemah di tempat tidur, badanku terasa panas dan kepalaku rasanya sakit sekali. Entah berapa lama aku tertidur hingga akhirnya aku tersadar. Rasanya aku baru saja bermimpi ibu datang dan merawatku, belaian lembut tangannya mengusap wajahku. Tapi sepertinya aku tidak sedang bermimpi? Lalu aku mengerjapkan mataku perlahan, seseorang telah duduk di samping ranjang sambil terus menatapku lembut....
“ Kau sudah sadar? “ ucapnya “ Sepertinya demammu sudah turun.” Ia lalu mengganti kain kompres yang ada di keningku
“ Eun Hye? “ kataku terkejut “ Bagaimana kau kemari? “
“ Yeon Woo yang menghubungiku katanya kau sakit, karena khawatir ia memintaku untuk merawatmu. “
“ Dasar anak itu....dia terlalu melebih-lebihkan, aku tidak apa-apa hanya sedikit kelelahan. “ kataku dengan lemah sambil berusaha untuk duduk. Tapi jauh di dalam hatiku aku merasa senang karena dia ada di sini.
“ Sudah jangan banyak bicara lagi kau harus banyak istirahat. Aku akan merawatmu sampai kau benar-benar pulih.”
“Sekarang makanlah.... Mungkin tidak seenak bubur buatanmu tapi dijamin kebersihannya, bebas dari racun. “ candanya yang membuatku tersenyum
Seperti anak kecil aku menurut saja ketika dia menyuapiku. Perasaan apa ini? Aku merasa hangat jika ia berada di dekatku. Apakah aku sudah jatuh cinta padanya?


***
“ Hyo kenapa kau melamun? “ ucap Yeon Woo “ Apa kau sakit lagi? “ 
kemudian memegang keningku memeriksa suhunya dan membandingkannya dengan keningnya sendiri 
“ Tapi badanmu tidak panas? “
“ Haa....aku tau!!! Kau pasti sedang memikirkannya kan?!! “ seru Yeon Woo
“ Siapa yang memikirkan Eun Hye? “ kataku gelagapan
“ Aku tidak berkata bahwa kau sedang memikirkan Eun Hye? “ dengan senyum kemenangan ia mendapatiku salah tingkah “ Lihat wajahmu yang memerah itu?! He...^_^”
“ Kenapa tidak kau ungkapkan saja perasaanmu itu? “
“ Aku tidak tahu bagaimana perasaannya terhadapku. Aku takut jika aku tidak bisa menerima kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku...” 
“ Hei kawanku yang satu ini memang hebat dalam segala hal tapi tidak dengan yang satu ini. Tenang saja kau akan ditangani oleh ahlinya?! “
“ Serahkan saja semuanya padaku! “ (^_^)v


***
“ Apa yang kulakukan? Kenapa aku bisa mempercayai anak itu? ” gumamku sambil terus melangkah.
Aku merasa resah sekali, malam ini Yeon Woo telah mempersiapkan sesuatu dan aku tak tau apa itu? Dia hanya menyuruhku untuk datang pukul 10 malam ke restoran tempat kami bekerja tanpa memberitahu apa rencananya.
“ Kenapa kau lama sekali? ” ucapnya begitu tau aku datang “ Ayo cepat ganti bajumu! “
Setelah itu ia mengajakku ke depan, betapa terkejutnya aku ketika melihat seisi ruangan terlihat gelap dan hanya ada sebuah meja yang telah dihias dengan cantik dan dikelilingi lilin-lilin kecil.
“ Aku sudah melakukan sejauh ini, sekarang giliranmu! Berjuanglah! “ ucapnya kemudian meninggalkanku
“ Hi wait..... “ tapi ia tidak menghiraukanku dan terus berlalu “ apa yang harus kulakukan sekarang? “
Belum selesai aku mengatur perasaanku tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang semakin jelas.
“ Hallo...apa ada orang? “
“ Seung Hyo? Kaukah itu? “ ucap seorang gadis lirih.
Sejenak kami berpandangan entah karena saling terpesona atau memang kami bingung harus melakukan apa.
“ Kau tidak mempersilahkan aku untuk duduk? “
“ Oh ya maaf, silahkan.....“ kutarik sebuah bangku dan mempersilahkannya duduk.
“ Apa kau yang mempersiapkan semua ini? “ tanya Eun Hye dengan senyuman manisnya.
“ Hm...eh...a...aku.... “
“ Selamat malam Tuan dan Nyonya, selamat datang di restauran kami “ seseorang tiba-tiba saja muncul
“ Yeon Woo?!! “ seru kami hampir bersamaan
“ Perkenalkan saya Yeon Woo kepala cheff di restaurant ini siap melayani tuan dan nyonya. “ sambil membungkukkan badannya ia kemudian menyajikan beberapa hidangan. 
Di restoran tempatku bekerja Yeon Woo adalah seorang pattisier hebat, dia ahli di bidangnya. 
“ Silahkan....” ucapnya sambil mengerling ke arahku
Kamipun mulai menyantap makanan yang disajikan. Suasana terasa hening sekali yang terdengar hanya alunan musik lembut yang menemani kami. Selesai makan kamipun hanya terdiam tak tahu harus mengobrol tentang apa?
“ Baiklah Seung Hyo sekarang atau tidak sama sekali! “ seruku dalam hati
Kemudian aku beranjak dari tempat dudukku berjalan ke arah panggung kecil yang ada di depan kami. Ada sebuah piano besar di sana, akupun duduk dan mulai memainkannya. Sebuah lagu yang berjudul “ Love You “ dari Howl kulantunkan untuknya.
“ Hm....maaf sebelumnya kalau aku lancang.” kataku memberanikan diri
“Sudah cukup lama aku merasakan sesuatu yang tak biasa. Yaitu perasaan hangat ketika kau ada di sisiku, bahagia ketika melihatmu tersenyum dan rindu yang teramat sangat saat kau jauh dariku. Sebelumnya aku sangat takut dengan semua itu. Aku takut jika kau mengetahuinya kau akan menjauh dariku. Tapi perasaan ini telah mengalahkan egoku dan melawan rasa takutku sendiri. Setelah malam ini aku tidak tahu lagi bagaimana sikapmu terhadapku, tapi kumohon jangan membenci atau menjauh dariku....”
Kulihat dia hanya terdiam lalu beranjak dari kursinya kemudian berjalan ke arahku. Sesaat dadaku terasa sesak, ingin sekali aku tahu apa yang ada dipikirannya saat ini........
“ Aku sungguh kecewa padamu! 
Ya.......aku kecewa karena kau tidak jujur dan telah membohongiku! ”
“ Kenapa begitu susah bagimu untuk jujur dan mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya? “
“ Kenapa tidak kau katakan sejak awal? “
Lemas terasa kakiku saat aku mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya 
“ Dan mulai sekarang.......aku ingin kau jujur dan tidak membohongiku lagi.
Serta aku ingin kau selalu berada di sampingku dan melindungiku...”
Ia kemudian mengakhiri kata-katanya dan sebuah senyuman mengembang dari bibirnya. Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar, apakah ini berarti bahwa ia menerimaku?
Kurengkuh bahunya ke dalam pelukanku, sungguh aku tak bisa menggambarkan perasaanku saat ini.
“ Kau tau? Aku sangat menyayangimu....” lalu kukecup keningnya dengan lembut
“ Dan aku berjanji akan selalu berusaha menjaga dan melindungimu…..”
Sungguh musim panas yang indah.....

*** The End***

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Om.Benz Says: Hmmmmmm... itu baru amenk....

Amel_MinJee mengatakan...

yup......makasih um benz......^^
makasih dah baca n koment story ku?

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates